Jakarta, Faktualbisnis.com
Dua pendaki wanita meninggal dunia di Puncak Carstensz di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua yakni Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono. Ketua Papua Mountaineering Association (PMA) Maximus Tipagau turut berduka dan memberi imbauan kepada para pendaki lainnya.
Diketahui, kedua wanita pendaki tersebut menghembuskan napas terakhirnya ketika dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning pada Sabtu (1/3/2025). Keduanya diyakini mengalami hipotermia. Sementara itu, beberapa pendaki lainnya dinyatakan selamat.
Faktor cuaca menjadi penyebab tragedi tersebut. Hujan deras ditambah juga turunnya hujan salju serta angin kencang menyelimuti kawasan Puncak Carstensz.
Ketua Papua Mountaineering Association (PMA) Maximus Tipagau turut berduka cita.
“Saya berduka cita atas meninggalnya pendaki yang gugur di Cartenz, baik itu dari Indonesia maupun luar negeri. Mereka melakukan ekspedisi pendakian tentu karena kecintaan terhadap gunung,” kata Maximus kepada wartawan, Minggu (2/3/2025).
Maximus menegaskan perlu persiapan matang sebelum mendaki Puncak Cartensz. Salah satunya berkomunikasi dengan organisasi pendakian gunung setempat, seperti PMA. Nantinya, akan didiskusikan jalur pendakian terbaik menuju puncak.
“Menuju Piramida Cartensz itu perlu aklimatisasi atau penyesuaian kondisi tubuh minimal lima hari. Gunung itu tidak jahat, tapi kita harus mengikuti peraturan,” kata pria asal suku Moni itu.
Maximus sudah sejak tahun 2012 mengelola perjalanan pendakian ke Puncak Carstensz. Maka sekali lagi dirinya menekankan, kalau peran masyarakat lokal begitu penting untuk perjalan menuju titik tertinggi di Indonesia, 4.884 mdp tersebut.
Harapannya, Pemerintah Pusat bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait untuk membuat regulasi dan melibatkan masyarakat setempat sebagai pemilik hak ulayat. Sebabnya, pegunungan di Papua, dianggap tempat sakral bagi masyarakat setempat.
“Dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kehutanan, Pariwisata, Polisi hingga TNI mari kita buat pendakian ini aman dan nyaman, serta membangun masyarakat lokal juga,” tegasnya.
Rute pendakian ke Puncak Carstensz bisa dicapai dengan terbang dari Kota Timika ke base camp Danau-danau yang berdekatan dengan base camp Lembah Kuning. Dari situ, perjalanan ke puncaknya dapat ditempuh selama enam jam mendaki vertikal.
Akan tetapi, aklimatisasi jadi tantangan berat. Para pendaki bisa butuh waktu lama demi menjaga stamina dan menyesuaikan diri di ketinggian 4.000-an mdpl.
Satu lagi, rute pendakiannya melalui jalur kampung Sugapa-Ugimba. Perjalanan yang dimulai dari ketinggian 2.000-an mdpl membuat para pendaki mampu beradaptasi dan mengantisipasi tipisnya oksigen.
“Puncak Carstensz ini adalah Seven Summit di tujuh benua di dunia. Sejauh ini, kami masih mendorong pemerintah untuk membuat regulasi bersama para stakeholder terkait. Puncak ini adalah mimpi bagi seluruh para pendaki di Indonesia, juga di sunia,” tutup Maximus. (Alya)