Serpong, Faktualbisnis.com
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Republik Indonesia mencatatkan transaksi pedagang komoditas mencapai Rp 33.249 triliun, meningkat 29,34 persen dibandingkan tahun 2023.
Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya dalam konferensi persnya Jumat (24/1/2025) menyampaikan bahwa emas menjadi salah satu komoditas unggulan dengan lonjakan signifikan. Volume transaksi emas fisik tercatat mencapai 58,3 ribu kilogram, meningkat hingga 495 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai transaksi juga mengalami lonjakan 474 persen, bahkan menyentuh peningkatan luar biasa sebesar 3.583 persen dibandingkan tahun 2023. Hal ini didorong oleh tren kenaikan harga emas dan peningkatan literasi masyarakat terkait investasi emas digital.
“Kini masyarakat mulai memahami bahwa emas tidak perlu disimpan secara fisik terlebih dahulu. Mereka dapat menggunakan platform digital untuk menyimpan emas dan mencetaknya kapan saja diperlukan,” ujar Tirta.
Pasar Crypto menunjukan potensi
Tirta juga mengungkapkan bahwa pasar crypto menunjukkan potensi bullish pada 2025. Meski sempat mencatatkan transaksi tertinggi pada 2021, prediksi menunjukkan bahwa pasar crypto akan kembali bangkit seiring dengan regulasi yang terus diperkuat.
Terkait regulasi, Bappebti bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Kominfo, untuk memblokir 1.040 entitas ilegal, termasuk 485 situs web yang melanggar aturan. Hal ini merupakan bagian dari upaya penguatan pengawasan terhadap sektor perdagangan digital.
Sementara lanjut Tirta, dalam hal penguatan kelembagaan, Bappebti memperluas lingkup pengawasan melalui penyesuaian biro pengawasan dan pendaftaran pendanaan komoditas. Kantor baru di Jakarta telah siap mendukung kinerja pengawasan yang lebih baik.“Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat ekosistem perdagangan komoditas yang sehat dan terintegrasi,” jelasnya.
Selain itu, Bappebti juga tengah mengintegrasikan layanan dengan instansi terkait, seperti OJK dan Kominfo, untuk mempermudah proses pengawasan dan pelayanan publik. Integrasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan industri komoditas dan crypto.
Dalam mendukung edukasi masyarakat, Bappebti secara aktif menyelenggarakan program literasi tentang investasi komoditas dan digital. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait potensi investasi yang aman dan menguntungkan.
Melalui capaian dan inisiatif strategis ini, Bappebti optimis dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional serta memberikan perlindungan bagi pelaku industri dan masyarakat luas.
Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita dalam kesempatan yang sama menyampaikan, Bappebti telah menetapkan sejumlah langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada periode 2025–2029.
Strategi tersebut tercermin dalam sebuah tema besar, Terwujudnya Pembentukan Harga melalui Perdagangan Berjangka Komoditi.
Salah satu langkah utama adalah penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas unggulan Indonesia, antara lain CPO, emas, kopi, lada, nikel, kakao, karet,dan renewable energy certificate(REC). “Selain itu, Bappebti juga akan terus mengoptimalkan Implementasi bursa CPO Indonesia serta perdagangan emas fisik secara digital. Hal ini melalui penyempurnaan regulasi untuk memastikan keamanan transaksi dan meningkatkan perlindungan masyarakat,” terang Olvy.
Bappebti juga akan terus mengoptimalkan implementasi SRG dan pengembangan PLK. Ini semua dilakukan untuk mendukung swasembada pangan, pengamanan pasar dalam negeri,dan perluasan pasar ekspor termasuk mendorong UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) ekspor sebagaimana program prioritas Kemendag.
Olvy juga menyampaikan, rencana strategis Bappebti mendatang dilengkapi dengan pembentukan Bursa Berjangka Nikel. Dengan kata lain, nikel dipersiapkan sebagai subjek kontrak berjangka baru.
Di samping itu, penguatan layanan publik Bappebti melalui peningkatan integrasi layanan perizinan dan non perizinan, penguatan pengawasan dan peningkatan kompetensi SDM pengawasan juga akan menjadi prioritas ke depan.“Melalui berbagai langkah strategis ini, Bappebti optimistis mampu mendorong terciptanya perdagangan berjangka yang lebih inovatif, transparan, dan kompetitif, ” pungkas olvy. (Alya)